MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
KELOMPOK 5:
1. AGUNG
TRI ATMOJO (10113364)
2. ANDREAS
DANANG P. (10113927)
3. DIMAS
SATRIA W.P (12113521)
4. HEDI
ZAKIA (13113990)
5. M.
AGA MUSDALIFAH (15113111)
6. MUKHLIS
ABDUL R. (16113199)
7. RISA
CARMELITA (17113780)
8. TITUS
BAYU (18113930)
KELAS : 2KA13
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah “Perubahan dan Perkembangan Organisasi”
Makalah ini berisikan tentang faktor dan
proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perkembangan organisasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua.
Amin
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi
……………………………………………………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………….……………………………………………………………………… 1
1.
Latar Belakang …………………………..……………………………….……………………………………..
1
2.
Rumusan Masalah
………………………………………………….…………………………………………. 1
3.
Tujuan ………………………………………………………………………………………………..……………..
1
BAB II PEMBAHASAN
……………………………………………………………………………………………………… 1
1.
Pengertian Organisasi ………………………………………………………………………………………..
2
2.
Tujuan Organisasi
……………………………………………………………………………………………... 3
3.
Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
………………………………………………………………. 3-4
4.
Proses Perubahan
……………………………………………………………………………………………… 5
5.
Ciri – Ciri Pengembangan
Organisasi ……………………………………………….………………… 6
6.
Metode Pengembangan Organisasi
………………………………………………….……………….. 7-8
1.
Metode Pengembangan perilaku ……………………………………………….………………..
7
2.
Metode Pengembangan
Keterampilan dan Sikap ……………………….……………….. 8
Contoh Kasus
………………………………………………………………………………………………….………………. 9
BAB III PENUTUP
…………………………………………………………………………………………………………….. 10
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………………………
11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan organisasi untuk bertahan
hidup (survive) sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk berubah,
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi atau
menyesuaikan diri dengan perubahan potensial yang akan terjadi di masa mendatang.
Kemampuan organisasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuan organisasi
dalam menciptakan perubahan.
Perubahan tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, baik itu faktor secara negative yang membuat organisasi
tersebut mundur, maupun faktor positive yang mendukung organisasi tersebut
menjadi maju.
Berbagai upaya perubahan organisasi
yang dilakukan secara terencana, seperti upaya perubahan dengan melakukan
pembelian peralatan baru, atau merancang ulang sebuah desain, ataupun menyusun
ulang suatu kurikulum sekolah, atau suatu departemen pada suatu fakultas. Hal
ini karena fokus kajian PO (Pengembangan Organisasi) itu terletak pada
peningkatan kemampuan organisasi untuk dapat mengetahui dan memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi organisasi itu sendiri.
Pengembangan Organisasi merupakan
program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan
mengintegrasikan keinginan bersama akan pertumbuhan dan perkembangan dengan
tujuan keorganisasian. Pengembangan organisasi (PO) sebagai suatu disiplin
perubahan perencanaan yang menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan
praktek keperilakuan untuk membantu organisasi-organisasi mencapai efektivitas
yang lebih besar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa faktor – faktor yang menyebabkan perubahan pada
organisasi?
2. Bagaimana proses terjadinya perubahan?
3. Apa saja ciri – ciri pengembangan organisasi?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara-cara
berorganisasi yang baik. Dimana dalam sebuah organisasi pasti ada perubahan dan
perkembangan yang tidak bisa kita hindari. Dalam makalah ini terdapat contoh
kasus perubahan organisasi yang dapat dijadikan pelajaran saat nanti ketika
kita berorganisasi. Perubahan yang dialami bisa saja menjadikan organisasi itu
lebih baik atau lebih buruk, tergantung bagaimana kita sebagai anggotanya yang
melakukan perubahan dan perkembangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Organisasi
Terdapat
beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut.
– Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
– James D. Mooney mengemukakan bahwa
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
– Chester I. Bernard berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
– Stephen P. Robbins menyatakan bahwa
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Sebuah
organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik
adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya,
karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang
ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.
Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi
sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan
mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi
berpartisipasi secara relatif teratur.
2
2.2
Tujuan Organisasi
Manusia sering
disebut sebagai makhluk sosial, Hal ini disebabkan manusia selalu memerlukan
bantuan orang lain dalam hidupnya. Manusia berkumpul, bekerja sama, dan saling
berhubungan satu sama lain. Dengan berkumpul, manusia dapat saling memberi dan
menerima dalam mewujudkan kehidupan di muka bumi.Organisasi merupakan
perwujudan pikiran manusia.Dengan organisasi, manusia berharap agar lebih mudah
mencapai keinginan dan harapannya.Karena itu salah satu tujuan organisasi
adalah mempermudah setiap orang dalam melaksanakan tugas demi tercapainya
tujuan tertentu.
Di negara kita,
setiap warga negara mempunyai kebebasan untuk berorganisasi.Bahkan kebebasan
itu telah diakui secara sah oleh negara.UUD 1945 pasal 28E Ayat 3 secara tegas
menyatakan bahwa, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.”
Dengan pernyataan yang terdapat dalam UUD
tersebut, maka jelas bahwa negara memberi kebebasan kepada warga negara untuk
membentuk dan memasuki organisasi.Negara juga melindungi setiap orang untuk
berkumpul dan mengeluarkan pendapat, baik secara lisan maupun tertulis.
Apa sebenarnya manfaat berorganisasi?
Banyak manfaat yang bisa diambil jika kita
masuk dan beraktivitas dalam sebuah organisasi. Manfaat-manfaat itu antara lain
sebagai berikut :
a. Organisasi
merupakan sarana untuk berinteraksi dengan orang lain dalam ruang lingkup yang lebih
luas dan resmi.
b. Organisasi
melatih kita dalam membekali diri dengan kemampuan bekerja sama dan berhubungan
dengan orang lain.
c. Organisasi
dapat mengasah kemampuan diri dalam hal kepemimpinan
d. Organisasi
merupakan tempat bagi kita untuk mengabdi kepada sesama.
2.3
Faktor – Faktor Perubahan Organisasi
Alvin L.
Bertrand berpendapat bahwa awal dari perubahan itu adalah komunikasi, yaitu
proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain sehingga
dicapai pemahaman bersama, hal ini disebabkan karena adanya pengkomunikasian
gagasan-gagasan, ide-ide, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan maupun hasil-hasil
kebudayaan fisik.
Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah
terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak
banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan
tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
3
Proses perubahan organisasi adalah konsep
daur hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan,
berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana
dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Secara garis ada dua faktor
penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi yaitu:
a.
Faktor Eksternal
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa
adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu
terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi dan peraturan pemerintah.
b.
Faktor Internal
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar anggota
- Problem dalam proses kerja sama
- Problem keuangan
Hubungan antar
anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu problem yang lazim terjadi.
Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang menyangkut hubungan atasan bawahan
(hubungan yang bersifat vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama
anggota yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Dari perubahan
tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa perubahan dalam organisasi
tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk menangani masalah tersebut,
haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu tindakan atau kebijakan dan
penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya tidak lenyap dan
terganti. Saat terjadi perubahan struktur organisasi, haruslah tetap berpegang
teguh kepada prinsip bahwa struktur organisasi telah disusun dan di tetapkan
dengan tujuan memberikan suatu gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi
tersebut. Dalam melakukan perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak
berjalan dengan begitu lancar karna terdapat beberapa hambatan dalam proses
perubahan tersebut. Hambatan tersebut umumnya terjadi dari luar atau dari
faktor ekstenal.
4
2.4
Proses Perubahan
Organisasi
apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan
yang terjadi di luar organisasi. Yang dimaksud dengan proses perubahan
organisasi adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan
organisasi.
Perubahan
organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan,
maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun
sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan
suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa
keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri dari :
a.
Mengadakan Pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada
berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di
luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi,
teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai
dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif.
Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran,
perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan
itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau
dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
b.
Mengadakan Identifikasi
Yang perlu
diidentifiskasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam
organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi
harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat
dipecahkan dengan tepat.
c.
Menetapkan Perubahan
Sebelum
langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih
dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan
kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta
pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
d.
Menentukan Strategi
Apabila pimpinan
organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin
organisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
5
e.
Melakukan Evaluasi
Untuk mengetahui
apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan
penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh
postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
2.5
Ciri – Ciri Pengembangan Organisasi
Suatu strategi
pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap,
nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan
teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tingkat yang memusingkan perubahan
itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
•Merupakan strategi
terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran
jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh
organisasi.
•Merupakan kolaborasi
antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
•Menekankan cara-cara
baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua
satuan kerja dalam organisasi.
•Mengandung nilai
humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
•Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi,
interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian
integral di suasana yang utuh.
•Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu
dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran
organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan
sebagai organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar
dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi,
memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan
di lingkungan yang selalu berubah.
6
2.6
Metode Pengembangan Organisasi
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode
yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
1.
Metode Pengembangan Perilaku
Metode
pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan metode yang
berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku kelompok dan
individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai cara. Dengan
kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi berberapa macam.
Dalam buku ini hanya disebutkan 4 macam yaitu, jaringan manajerial,
latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survei.
-
Jaringan manajerial : Jaringan
manajerial atau kisi manajerial disebut juga latihan jaringan adalah suatu
metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan material. Teori ini
dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya kepemimpinan
akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan
orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukkan perhatian
tinggi baik terhadap produksi maupun terhadap orang.
-
Latihan Kepekaan : merupakan latihan
dalam kelompok. Oleh karena itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam
metode ini yang dimaksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri
dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan
pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan
emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapi tujuan.
-
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu
metode pengembangan organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui
suatu teknik intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan
perilaku kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan
membentuk tim.
-
Umpan Balik Survei : adalah suatu metode
yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu
meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai
perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.
7
2.
Metode Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini
merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara terus-menerus dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota
organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training adalah
suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan
sikap tingkah laku dari para anggota organisasi.
Program latihan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah latihan di tempat
kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan
di tempat kerja tiruan.
-
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja
di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk
menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh
dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis karena para
peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain
itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini
sangat berbeda apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat
kerja. Latihan yang di luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi
hilang apabila peserta latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
-
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3
macam yaitu Job Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian
instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan
pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi
secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang
berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang
berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
-
Latihan di luar tempat kerja : merupakan
latihan yang diadakan di luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan
ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan
pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka
mengikuti latihan.
-
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah
latihan yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan
kepada mereka yang bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup
besar. Dengan latihan ini diharapkan para peserta lebih banyak menguasai
tentang teknik-teknik kerja yang baik.
8
CONTOH KASUS :
Ahok: Saya Berhenti Dari Partai,
Bukan “Kutu Loncat”
JAKARTA,
KOMPAS.com — Wakil
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merespons santai sindiran Ketua
Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut "kutu
loncat" dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu (20/9/2014).
"Enggak mau tanggapilah, nanti jadi susah. Saya masuk Gerindra kan juga (loncat) dari Partai Golkar. Akan tetapi, saya tidak loncat sebetulnya, saya berhenti (dari partai)," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (22/9/2014)
Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan definisi "kutu loncat", yakni seorang politisi dari partai ke partai.
Apabila ia saat ini memutuskan untuk masuk ke partai politik lainnya, maka itu yang dinamakan "kutu loncat". Namun, setelah keluar dari Partai Gerindra, Basuki belum memutuskan untuk bergabung dalam partai politik mana pun. Ia memilih fokus untuk membenahi Jakarta selama tiga tahun sisa pemerintahannya.
Pada September 2007, Basuki memutuskan berhenti dari keanggotaan sebagai Partai Indonesia Baru (PIB). Kemudian, ia tidak lagi menjadi anggota partai politik hingga tahun 2008. "Masyarakat minta saya masuk DPR RI. Karena masuk DPR itu harus anggota partai, saya baru masuk Partai Golkar. Saya baru loncat (partai) sekali, dari Golkar ke Gerindra," ujar Basuki.
Sekadar informasi, Prabowo sebelumnya mengatakan bahwa seleksi alam akan menunjukkan mana kader yang baik dan mana kader yang tidak baik dalam internal Partai Gerindra. "Alam akan memisahkan mana kader baik, mana kader setengah baik, mana 'kutu loncat', mana yang 'kutu busuk'," kata Prabowo saat itu.
Beberapa kader partai yang hadir dalam kongres tersebut lantas menyerukan nama Ahok (Basuki) dalam menanggapi pernyataan Prabowo.
"Enggak mau tanggapilah, nanti jadi susah. Saya masuk Gerindra kan juga (loncat) dari Partai Golkar. Akan tetapi, saya tidak loncat sebetulnya, saya berhenti (dari partai)," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (22/9/2014)
Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan definisi "kutu loncat", yakni seorang politisi dari partai ke partai.
Apabila ia saat ini memutuskan untuk masuk ke partai politik lainnya, maka itu yang dinamakan "kutu loncat". Namun, setelah keluar dari Partai Gerindra, Basuki belum memutuskan untuk bergabung dalam partai politik mana pun. Ia memilih fokus untuk membenahi Jakarta selama tiga tahun sisa pemerintahannya.
Pada September 2007, Basuki memutuskan berhenti dari keanggotaan sebagai Partai Indonesia Baru (PIB). Kemudian, ia tidak lagi menjadi anggota partai politik hingga tahun 2008. "Masyarakat minta saya masuk DPR RI. Karena masuk DPR itu harus anggota partai, saya baru masuk Partai Golkar. Saya baru loncat (partai) sekali, dari Golkar ke Gerindra," ujar Basuki.
Sekadar informasi, Prabowo sebelumnya mengatakan bahwa seleksi alam akan menunjukkan mana kader yang baik dan mana kader yang tidak baik dalam internal Partai Gerindra. "Alam akan memisahkan mana kader baik, mana kader setengah baik, mana 'kutu loncat', mana yang 'kutu busuk'," kata Prabowo saat itu.
Beberapa kader partai yang hadir dalam kongres tersebut lantas menyerukan nama Ahok (Basuki) dalam menanggapi pernyataan Prabowo.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
Perubahan
organisasi adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang
berlaku kini, ke kondisi masa yang akan datang yang di inginkan guna
meningkatkan efisiensinya.
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatnya efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
Pengembangan organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatnya efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kurangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan.
kekuatan-kekuatan
Internal dalam perubahan organisasi, perubahan kebijakan lingkungan. Perubahan
tujuan, perluasan wilayah operasi tujuan,volume kegiatan bertambah banyak,sikap
dan perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan-kekuatan eksternal yaitu
politik, hokum, kebudayaan, teknologi, sumberdaya alam,demografi,sosiiologi.
Kekuatan-kekuatan
eksternal yaitu kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi, perkembangan
iptek, perubahan lingkungan,baik lingkungan fisik maupun social yang membuat
organisasi berfikir, bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa
depan organisasi. Kekuatan-kekuatan internal yaitu struktur,system,dan
prosedur,perlengkapan dan fasillitas, proses dan saran apabila tidak cocok akan
membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk
mencocokan dengan kebutuhan yang ada.
3.2
Saran
Dengan makalah
ini penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti penting perubahan
dan perkembangan organisasi di dalam kehidupan berorganisasi. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar penulis dapat lebi baik lagi.
10
DAFTAR
PUSTAKA
http://nanda cacingan.blogspot.com/2012/10/makalah-perubahan-dan-perkembangan.html
0 komentar :
Posting Komentar